Senin, 15 Oktober 2012

Semerbak Harum Mahdi as (Bagian keempatbelas)

Semerbak Harum Mahdi as (Bagian kelimabelas)

Waktu berlalu perlahan-lahan.
Dalam setiap nafas yang terhembus, para penanti berkata, "Ya Allah, saat ini dunia membutuhkan sang juru selamat, maka percepatlah kemunculannya.
Jika ia datang, air mata anak-anak pengungsi akan berubah menjadi kembang senyuman dan menenangkan hati-hati yang cemas.
Ya Allah, kami jadikan kasih sayangnya sebagai jaminan dalam diri kami hingga saat kasih sayangnnya mengantarkan kami ke gerbang pintu kebahagiaan.
Ketika ia muncul, kami pun bersemi dalam musim semi kehadirannya."
Dalam beberapa dekade terakhir, masalah akhir masa semakin marak dibahas dan banyak para cendikiawan Barat dan Timur yang mengemukakan pendapat mereka tentang hal ini. Dalam literatur agama-agama besar dunia, akhir zaman berarti periode akhir kehidupan umat manusia. Masing-masing nabi Allah menunjukkan kepada umatnya tentang tanda-tanda akhir masa.
Beberapa ayat dalam kita Injil Matthew disebutkan, "Akan terdengar kabar dari medan perang. Tentang serangan sebuah bangsa terhadap bangsa lain dan sebuah pemerintahan terhadap yang lain. Akan tetapi kekeringan, muncul wabah yang mematikan, dan terjadi gempa di banyak tempat. Dunia yang penuh dengan kekerasan, sama seperti di masa Nuh, seperti inilah saat kemunculan putra manusia. Setelah musibah besar(perang) mereka akan menyaksikan putra manusia muncul dari balik awan dengan penuh kebesaran."
Ajaran Islam juga menunjukkan bahwa pada masa sebelum kemunculan sang juru selamat dunia, Imam Mahdi as, kondisi dunia mengalami carut-marut. Masyarakat yang secara lahiriyah tampak hidup menjalani kehidupan mereka. Namun karena tidak memiliki etika, iman, dan spiritualitas, masyarakat meluncur di jalur demoralisasi. Dalam berbagai ajaran agama, ditunjukkan tanda-tanda tentang kondisi di akhir masa ini. Termasuk di antaranya adalah kesulitan yang dihadapi umat manusia untuk membedakan antara kebenaran dan kebatilan. Musuh menggunakan berbagai macam cara intelektual, budaya, maupun kepercayaan untuk mencegah hidayah umat manusia serta perjalannya dalam menggapai kebahagiaan.
Munculnya penyimpangan kepercayaan merupakan salah satu di antara fakta yang paling berbahaya sebelum era akhir zaman. Manusia-manusia pemuja materi menjauhkan umat manusia dari jalan hidayah dan menjerumuskan mereka ke jurang penyimpangan. Hal ini menimbulkan perpecahan dalam barisan persatuan bangsa-bangsa. Pada saat yang sama, kekuasaan berada di tangan orang-orang durjana. Dalam hal ini, Imam Jakfar Sadiq as mengatakan: "Imam Mahdi as tidak akan bangkit kecuali pada saat munculnya ketakutan besar, serta berbagai penderitaan dan fitnah yang dihadapi manusia, dan terjadi perpecahan yang mendalam dalam masyarakat dan dalam agama."
Salah satu masalah umat manusia pada era sebelum kemunculan Imam Mahdi as adalah peningkatan kecenderungan manusia terhadap masalah duniawi dan hedonisme. Sampai pada tahap sehingga umat manusia terpisahkan dari nilai-nilai kemanusiaan dan keutamaan akhlak. Muncul berbagai bidah, masyarakat cenderung mengikuti hawa nafsu mereka, dan orang-orang mukmin terhina, adapun para orang-orang fasid dimuliakan. Imam Shadiq as menyinggung penyimpangan agama dan ditinggalkannya al-Quran pada masa tersebut.
Dalam riwayat disebutkan bahwa pada akhir zaman nanti, raja-raja despotik dan zalim membantai umat manusia serta menakut-nakuti orang-orang yang taat kepada Allah swt. Pada masa itu, harta dan kekayaan dipuja-puja dan dijadikan sebagai nilai keunggulan seseorang. Dalam hal ini Rasulullah Saw bersabda, "Di akhir masa, sebuah bangsa akan berkuasa terhadap umat Islam. Jika umat Islam berbicara, maka mereka akan dibunuh, dan jika bungkam maka darah mereka mubah. Dengan demikian mereka dapat menguasai sumber pendapatan dan kekayaan umat Islam."
Sejumlah ulama berpendapat bahwa tanda-tanda akhir zaman yang disebutkan dalam riwayat berkaitan dengan semakin dekatnya masa kemunculan Imam Mahdi as. Meski demikian, penjelasan tanda-tanda itu bertujuan agar umat manusia dapat mengambil pelajaran dan mengetahui tugas-tugas mereka di setiap masa, sehingga mereka dapat mempersiapkan kemunculan Imam Mahdi as.
Dengan kata lain, dalam mempersiapkan kemunculan Imam Mahdi as, harus digembleng insan-insan saleh dan bersih hingga kemunculan Imam Mahdi as. Perluasan kefasadan dan ketidakadilan, merupakan halangan utama dalam meningkatkan kedewasaan pemikiran umat manusia dan dalam menerima hidayah sang juru selamat. Oleh sebab itu, pada era sebelum kemunculan Imam Mahdi as, bersamaan dengan meluasnya kezaliman dan diskriminasi, masyarakat juga harus meningkatkan kedewasaan pemikiran di hadapan ketimpangan. (IRIB)

0 komentar:

Posting Komentar