Sabtu, 13 Oktober 2012

Semerbak Harum Mahdi as (Bagian ketigabelas)

Semerbak Harum Mahdi as (Bagian ketigabelas) 

Bagindaku, kami hidup di masa yang penuh dengan ketidakadilan. Lalu bagaimana hati kita tidak terikat dengan keadilan dan tidak menanti cahayamu?

Kami yakin engkau akan datang dan membawa musim semi bagi kami. Kau akan mekarkan kuncup-kuncup hati kami serta menyiraminya dengan kasih sayang.
Wahai yang dinantikan, pada kehadiranmu kelak, tidak akan ada lagi patah hati. Dunia ini akan lari dari ketimpangan. Akar-akar kezaliman akan mengering. Arogansi para penguasa lalim akan hancur dan seluruh rangkaian tipu daya dan muslihat akan memudar.
Maka yang mulia, cepatlah kau datang.
Terdapat berbagai kitab yang menyebutkan berbagai riwayat tentang kemunculan Imam Mahdi as. Riwayat-riwayat tersebut sangat menarik untuk dicermati mengingat jumlahnya yang banyak dan juga dari sisi makna dan kandungannya. Para pemimpin Islam, selain menafsirkan dan menakwilkan al-Quran, mereka juga tidak lupa untuk menyampaikan masalah kemunculan sang juru selamat dunia, Imam Mahdi as. Tidak ada hal yang masih tidak jelas mengenai Imam Mahdi as, karena para pemimpin Islam bahkan menjelaskan ciri-ciri fisik Imam Mahdi as.
Seluruh hadis tersebut menunjukkan bahwa Imam Mahdi as, adalah imam terakhir keturunan Rasulullah saw dan ia adalah penegak seluruh tujuan Rasulullah dan Imam Mahdi as, serta pembentuk pemerintahan Islam yang adil. Ia sama seperti Rasulullah saw, yaitu rahmat bagi umat manusia, manifestasi kasih sayang yang sesungguhnya dan pemberantas kezaliman dan kemunkaran.
Imam Mahdi as hanya akan memiliki satu opsi yaitu jihad di jalan Allah swt. Ketika ia muncul, beliau memegang panji Rasulullah saw. Dalam hal ini Rasulullah saw bersabda, "Mahdi adalah putraku dan kunyah-nya adalah kunyah-ku. Fisiknya sama dengan ku dan jalannya adalah jalanku. Ia akan mendorong manusia untuk taat terhadap agama dan menyeru mereka pada al-Quran. Barang siapa yang menaatinya maka sesungguhnya ia menaatiku....barang siapa yang mengingkarinya maka ia mengingkariku. Dan barang siapa yang mengakuinya maka mengakuiku."
Hadis-hadis seperti ini juga banyak tercantum dalam Sunnah Turmudzi, Abu Dawud, Mustadrak Hakim, Musnad Ahmad, dan juga kitab Said Khudri. Diriwayatkan Rasulullah bersabda, "Hari kiamat tidak akan terjadi sebelum dunia dipenuhi oleh kezaliman dan kejahatan. Kemudian akan bangkit seorang dari Ahlul Bait dan menegakkan keadilan di muka bumi. Namanya sama dengan namaku."
Jabir bin Abdullah Ansari mengatakan, "Jandal bin Janadah datang menghadap Rasulullah dan berkata, "Aku bermimpi melihat Nabi Musa. Ia menyuruhku untuk datang dan beriman kepada Nabi Islam. Kemudian Jabir melanjutkan, "Setelah Jandal memeluk agama Islam, Rasulullah saaw menyebutkan satu-persatu para pemimpin Allah kepadanya. Ketika sampai pada nama Hasan bin Ali (Imam Hasan Askari), Rasulullah bersabda, setelah dia adalah putranya Muhammad yang dipanggil dengan Mahdi dan Hujjah. Ia akan ghaib dan akan muncul kembali. Ketika muncul kembali, ia akan memenuhi dunia dengan keadilan dan kebajikan, seperti ketika sebelumnya dunia dipenuhi dengan kezaliman dan kejahatan."
Riwayat yang ada juga menyinggung masa kemunculan Imam Mahdi as.
Diriwayatkan bahwa Imam Mahdi as akan muncul ketika kezaliman dan kejahatan telah meluas dan mengakar di muka bumi dan umat manusia telah jauh dari Islam dan al-Quran. Imam Ali as berkata, "Ketika itulah dia akan menyebarkan keadilan dan menunjukkan kepada kalian keadilan Rasulullah, ia juga akan menghidupkan kembali al-Quran dan Sunnah yang telah mati sebelum kemunculannya."
Imam Jakfar as-Sadiq as menjelaskan, "Sama dengan ketika Rasulullah saw memberantas khurafat dan penyimpangan pada masa jahiliyah serta menghancurkannya, Imam Mahdi juga akan menumpas seluruh penyimpangan dan penyelewengan yang disusupkan oleh orang-orang jahat ke dalam Islam, dan Imam Mahdi akan menegakkan ajaran Islam yang benar."
Imam Hasan Askari, ayah Imam Mahdi as dalam sebuah riwayat menilai pengenalan terhadap Imam Mahdi merupakan masalah esensial dalam mencari jalan keselamatan. Beliau juga menekankan bahwa siapa saja yang tidak mengenal imam zamannya dan kemudian ia mati, maka ia sama dengan orang-orang yang mati pada masa jahiliyah.
Imam Hasan Askari as menjelaskan, "Bani Abbas dan Bani Umayyah menyerang kami dari dua sisi. Pertama, mereka mengetahui bahwa khilafah dan pemerintahan Islam bukan hak mereka. Mereka khawatir, kami (Ahlul Bait) akan bangkit merebut kembali hak kami. Kedua, dari hadis-hadis yang ada dijelaskan bahwa kehancuran pemerintahan zalim di tangan Qaim kami (Imam Mahdi), pada saat yang sama mereka juga menyadari bahwa mereka adalah kaum zalim. Mereka berusaha membunuh keturunan Rasulullah sehingga dengan demikian Imam Mahdi as tidak akan muncul. Namun Allah swt tidak menghendaki mereka mengetahui keberadaan Imam Mahdi sampai pemerintahannya muncul, meski orang-orang kafir tidak menyukainya."
Bagian penting dari riwayat tersebut adalah menekankan tentang pemerintahan setelah kemunculan Imam Mahdi as. Dengan demikian, berdasarkan riwayat-riwayat tersebut, dunia pada masa Imam Mahdi as dipenuhi dengan perdamaian dan kebahagiaan. Tatapan manusia pada masa itu penuh dengan persahabatan dan keakraban. Bumi mengeluarkan seluruh kekayaannya dan Imam Mahdi as membagikannya secara adil kepada seluruh umat manusia. Secara keseluruhan, hadis-hadis dalam riwayat Syiah dan Ahlussunah menafikan segala bentuk keraguan dan keambiguan tentang kemunculan Imam Mahdi as, serta membangkitkan gelombang harapan dalam diri manusia. (IRIB)

 

0 komentar:

Posting Komentar