Rabu, 10 Oktober 2012

Semerbak Harum Mahdi as (Bagian kesepuluh)

Semerbak Harum Mahdi as (Bagian kesepuluh)

Ya Allah, apakah seruan manusia-manusia yang menanti munculnya sang juru selamat akan Kau biarkan tanpa jawaban?
Tatapan sedih memberikan salam kepada mu dan mengharapkan kemunculannya pada pagi hari ketika warna jingga menggores angkasa.
Ya Allah percepatlah kemunculannya dan tolonglah para pecintanya.
Wahai Yang Maha Pengasih, penuhilah dunia dengan keindahan, keadilan, keamanan, dan stabilitas dengan wujudnya.
Dalam tulisan sebelumnya, kita telah bahas bersama tentang kabar dan petunjuk dari para nabi tentang Imam Mahdi as. Kabar gembira yang menerangi hati setiap manusia. Sejarah membuktikan bahwa keyakinan terhadap kemunculan Imam Mahdi as, pemberantasan kezaliman dan kejahatan, dan penegakan keadilan serta pemerintahan universal, bukan hanya khusus untuk bangsa dan madzhab Timur saja. Melainkan sebuah keyakinan universal yang terjelma dalam berbagai bentuk di seluruh dunia.
Dalam buku-buku Cina kuno, dalam keyakinan kaum Hindu, dalam keyakinan bangsa Skandinavia, bahkan dalam keyakinan bangsa Mesir kuno serta pribumi Amerika, masalah kemunculan sang juru selamat merupakan informasi yang telah diwariskan turun-temurun. Hal ini menunjukkan bahwa keyakinan terhadap munculnya seorang manusia yang akan menyelamatkan manusia dari kezaliman terdapat dalam fitrah manusia.
Sosiolog AS, Bernard Parlor, dalam bukunya berjudul Sang Penyelamat, membenarkan adanya keyakinan terhadap juru selamat dunia dalam keyakinan suku Indian Amerika. Dikatakannya, "Di antara suku-suku Indian, terdapat keyakinan bahwa pada suatu hari akan muncul pengawal kaum Indian yang akan mengantar mereka ke surga dunia."
Dalam kitab Avista, Zand, Jamasib Nameh, disebutkan kemunculan tiga juru selamat dunia dan yang terkenal adalah Shusiyant Pirouzgar. Kaum Zoroaster berpendapat bahwa kemunculan Imam Mahdi as akan mengawali gerakan keadilan di dunia. Adapun dalam Kitab Jamaseb Nameh disebutkan, "Akan muncul seorang dari Arab, sosok agung yang akan menegakkan keadilan di muka bumi dengan agama kakeknya dan dengan pasukan besar. Dari keadilannyalah serigala dan gembala minum air bersama-sama."
Kaum Yahudi sebagai pengikut Nabi Musa as, juga menyakini kemunculan Imam Mahdi as. Dalam Taurat disebutkan tentang 12 imam dari keturunan Nabi Ismail as. Dalam kitab ini disebutkan pula, "......dan Aku telah memberkati Ismail. Akan lahir 12 pemimpin yang akan membangun umat besar." Dalam ajaran Yahudi lainnya disebutkan bahwa sang juru selamat akan mendamaikan orang-orang yang tidak beriman dengan Allah serta memberantas ketidaktaatan terhadap agama. Al Quran juga menyebutkan keyakinan terhadap masa depan yagn cerah dalam berbagai bangsa termasuk kaum Yahudi. Dalam surat Anbiya surat 105 disebutkan,
Dan sungguh telah Kami tulis di dalam Zabur sesudah (Kami tulis dalam) Lauh Mahfuzh, bahwasanya bumi ini dipusakai hamba-hamba-Ku yang saleh.
Namun setelah Nabi Musa as, kaum Yahudi tidak meyakini Nabi Isa as dan Muhammad saw. Pada hakikatnya, kaum Yahudi mengingkari kabar gembira yang telah disebutkan dalam kitab suci mereka. Saat ini, pendapat radikal dan distorsif sekelompok Yahudi, telah menyulur berbagai perpecahan dalam agama Yahudi. Dewasa ini, kita saksikan bahwa betapa kelompok Zionis yang mengklaim diri sebagai penganut Yahudi telah mengakibatkan berbagai penderitaan bagi bangsa Palestina.
Dalam agama Kristen, masalah kemunculan Imam Mahdi as dijelaskan dengan sangat transparan dan jelas. Menurut para pengamat hal ini disebabkan oleh dekatnya masa Nabi Isa as dengan Imam Mahdi as. Hal ini dapat dirujuk pada Injil Mattheus bab 24. Dalam Injil Lucas disebutkan, "Ikatkan sabuk kalian dan nyalakan pelita kalian dan jadilah kalian seperti orang-orang yang menanti pemimpinnya, kapan dia datang dan mengetuk pintu.
Menurut para penganut agama Kristen, sang juru selamat dunia adalah Nabi Isa as putra Maryam sa. Para penganut agama Kristen berpendapat bahwa Nabi Isa as yang telah disalib akan muncul kembali untuk membebaskan dunia dari kejahatan. Kemunculannya akan dibarengi dengan perdamaian, kebaikan, dan berkah bagi umat manusia. Namun Islam memiliki pandangan lain tentang hal ini.
Bahwa Nabi Isa as tidak disalib dan beliau masih hidup hingga kini. Kembali Nabi Isa as juga disebutkan dalam ajaran Islam. Bedanya, Nabi Isa as bukan sebagai sang juru selamat melainkan sebagai pengikut dan sahabat Imam Mahdi as. Nabi Isa as akan muncul setelah Imam Mahdi as. Ia akan shalat di belakang Imam Mahdi as. Nabi Isa as akan menyertai Imam Mahdi as dalam menegakkan keadilan dan memberantas kezaliman.
Secara keseluruhan dapat kita simpulkan bahwa seluruh agama langit menyakini munculnya sang juru selamat dunia. Bahkan kepercayaan ini juga terdapat di seluruh bangsa dunia. Namun yang pasti kriteria dan aspek-aspeknya juga berbeda. (IRIB)

0 komentar:

Posting Komentar