Kamis, 11 Oktober 2012

Semerbak Harum Mahdi as (Bagian kesebelas)

Semerbak Harum Mahdi as (Bagian kesebelas) 

Dia datang dari jauh perlahan-lahan

Dia melewati malam perlahan-lahan
Memohonlah kepada Allah atas kehadirannya
Maka ia akan datang dengan gagah berani, perlahan-lahan
Para pemimpin umat manusia dari langit mengatakan bahwa dia adalah hujjah Allah dan bahwa bumi tidak pernah kosong dari hujjah-Nya. Mereka memberi kabar gembira bahwa hujjah akan selalu ada meski usia bumi hanya tinggal satu hari. Masa kepemimpinan hujjah akan sangat lama hingga seluruh dunia dipenuhi dengan keadilan. Ia adalah ufuk pagi kebebasan.
Salam kepadanya yang menunjukkan jalan kebenaran dengan langkah-langkahnya.
Salam kepada pemimpin yang terpancar cahaya dan makrifat dari seluruh ucapannya.
Salam kepadanya yang menebar aroma harum kasih sayang di dunia dengan keadilan.
Salam dan salawat kepada yang kehadirannya membuka jalan kebebasan dan menjadi tonggak sejarah manusia.
Menurut para penafsir al-Quran, terdapat lebih dari 100 ayat dalam al-Quran yang menyebutkan tentang penegak keadilan di muka bumi. Allamah Muhammad Baqir Majlisi, dalam kitab Biharul Anwar yang merupakan kitab ensiklopedia hadis penting milik kaum Syiah menyebutkan, terdapat 70 hadis Ahlul Bait yang menyinggung tentang kemunculan hujjah Allah swt. Tidak hanya itu, banyak ulama yang telah menulis kitab tentang hak ini termasuk di antaranya adalah kitab yang ditulis oleh Sayyid Hashim Bahrani, seorang muhaddis terkemuka Islam. Kitab ini mencakup penafsiran dan penjelasan 120 ayat yang berkenaan dengan al-Quran.
Dalam al-Quran disebutkan pula berbagai masalah pada akhir zaman dan kepemimpinan orang-orang saleh di muka bumi. Pada hakikatnya, dalam logika agama, kemunculan sang juru selamat sangat berkaitan dengan fitrah dan tuntutan keadilan manusia.
Al-Quran dalam menjelaskan revolusi terakhir sejarah, sangat memperhatikan tuntutan fitrah tersebut. Begitu juga poin ini bahwa keyakinan terhadap sang juru selamat bukan hanya dimiliki oleh umat Islam saja melainkan juga telah tercantum dalam kitab-kitab langit lainnya. Para nabi sebelum Rasulullah saw juga telah menyampaikan kabar gembira ini kepada umatnya, bahwa akan tiba masa kekuasaan para mukminin di muka bumi. Meski tidak disebutkan nama Imam Mahdi as dalam al-Quran, namun terdapat banyak ayat yang menyebutkan tentang kemunculan beliau. Hal ini karena kehendak Allah swt adalah kepemimpinan hamba-hamba-Nya yang saleh di muka bumi.
Ayat ke 86, surat Hud menyebutkan yang artinya:
"Sisa (keuntungan) dari Allah adalah lebih baik bagimu jika kamu orang-orang yang beriman. Dan aku bukanlah seorang penjaga atas dirimu."
Kata Baqiyyatullah yang ada dalam ayat ini merupakan salah satu sebutan dari Imam Mahdi as. Karena setiap makhluk yang bermanfaat bagi manusia dan tersisa demi kebahagiaan manusia disebut sebagai Baqiyyatullah.
Imam Muhammad Baqir as mengatakan, "Ucapan pertama yang disampaikan oleh pribadi suci yang dijanjikan Allah pasca kemunculannya adalah ayat ini Baqiyyatullah Khairun Lakum In Kuntum Mu'minin. Setelah itu beliau mengatakan bahwa saya adalah Baqiyyatullah, Hujjah dan Khalifah Allah bagi kalian. Setelah itu semua orang mengucapkan salam kepadanya dengan ucapan salam kepada Baqiyyatullah di muka bumi."
Ayat pertama surat an-Nahl menyebutkan, "Telah pasti datangnya ketetapan Allah, maka janganlah kamu meminta agar disegerakan (datang)nya. Maha Suci Allah dan Maha Tinggi dari apa yang mereka persekutukan."
Ayat ini akan dibacakan oleh Malaikat Jibril as di hari munculnya Sang Penyelamat Imam Mahdi as dan semua manusia di seluruh dunia mendengar suaranya. Sekaitan dengan ini Imam Shadiq as berkata, "Setelah peringatan ini ada suara yang terdengar dari langit mengatakan, "Wahai makhluk ciptaan Allah, ini adalah Mahdi dari keluarga Muhammad. Berbaiatlah kalian kepadanya dan jangan menentangnya."
Allah swt melanjutkan agamanya lewat kemunculan dan gerakan pembebasan umat manusia lalu menyempurnakan cahaya-Nya. Dalam surat as-Shaff ayat 8 disebutkan, "Mereka ingin hendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, dan Allah tetap menyempurnakan cahaya-Nya meskipun orang-orang kafir benci."
Dalam ayat-ayat al-Quran telah dijelaskan mengenai pokok-pokok penting terkait bagaimana menjalin hubungan dengan masalah akhir zaman dan satu dari pembahasan penting itu kembali pada orang-orang miskin dan tertindas kembali memiliki kekuatan. Sepanjang sejarah kekuatan dan mekanisme ekonomi, politik dan militer biasanya ada di tangan para hegemoni dan orang-orang mustakbir. Dengan menguasai sumber-sumber kekayaan dan kekuasaan mereka memaksakan hegemoninya ke atas masyarakat.
Namun sesuai dengan janji Allah dalam al-Quran, dalam puncak revolusi sejarah kelompok-kelompok penguasa zalim ini akan terhapus dari sejarah manusia. Dengan kata lain, mereka dibalikkan dari puncak kekuasaan ke tingkat terbawah dan sebaliknya, mereka yang tertindas berbalik menguasai dunia. Akhirnya, piramid kekuasaan di dunia menjadi terbalik. Terjadi pertukaran kekuasaan, dan mereka yang tertindas selama ini yang berada di puncak kekuasaan. Sekaitan dengan ini ayat kelima surat al-Qashash menyebutkan, "Dan Kami hendak memberi karunia kepada orang-orang yang tertindas di bumi (Mesir) itu dan hendak menjadikan mereka pemimpin dan menjadikan mereka orang-orang yang mewarisi (bumi)."
Sebagian lain dari ayat-ayat al-Quran menyinggung satu poin penting bahwa kekuasaan orang-orang saleh bakal menjadikan agama Allah diterapkan di tengah-tengah umat manusia. Masyarakat berbondong-bondong mengamalkan nilai-nilai suci dan tinggi Islam. Orang-orang saleh menjadi teladan dalam menerapkan hukum-hukum Allah dalam kehidupan. Bukti dari pandangan ini dapat ditemukan dalam surat al-Hajj ayat 41 yang menyebutkan, "(Yaitu) orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi niscaya mereka mendirikan shalat, menunaikan zakat, menyuruh berbuat yang makruf dan mencegah dari perbuatan yang munkar; dan kepada Allah-lah kembali segala urusan."
Imam Muhammad al-Baqir as mengatakan, "Ayat ini berkaitan dengan Ahlul Bait, Imam Mahdi, dan para sahabatnya yang Allah swt menjadikan mereka sebagai pemilik Timur dan Barat, yang menegakkan agama, dan memusnahkan seluruh bidah, kebatilan, dan kezaliman. Mereka senantiasa menyerukan kebaikan dan mencegah kebatilan. (IRIB)

 

0 komentar:

Posting Komentar